>

Cerita Seks Bercinta Dengan Tunangan Teman

seseorang Pria bernama Dodi yang menyimpan hati pada teman wanita sekantornya. Teman wanita dari dodi itu tidak lain ialah tunangan teman sekanto

seseorang Pria bernama Dodi yang menyimpan hati pada teman wanita sekantornya. Teman wanita dari dodi itu tidak lain ialah tunangan temansekantor Dodi yang beranama fredi. Dodipun tidak memperdulikan status wanita itu, serta selanjutnya dodipun bersetubuh dengan tunangan Fredi. Namaku Dodi ( nama samaran ), usiaku sekarang ini 26 tahun, tinggi tubuh 173 cm, serta berat badanku 68 kg.

Saya kenal satu diantara wanita dikantorku bernama Devinta, ia ialah figur wanita yang saya mengenal barusan. Tetapi entahlah kenapa saya telah jatuh cinta dengan ia. Mungkin saya jatuh hati sebab kecantikannya, tidak hanya cantik ia wanita yang ramah serta flexybel. So, dengan kepribadianya ia memiliki banyak teman, tetapi sebagian besar temannya ialah Pria. Walau baru saja mengenalku Devinta sendiri sangatlah akrab sekali denganku. Oh ya guest, Devinta ini mempunyai badan yang benar-benar baik sekali.

Ia memiliki tinggi tubuh 169 cm dengan berat tubuh 56 kg, dengan berat tubuh serta tinggi yang baik bodinya kelihatan benar-benar sexy. Ditambahkan Devinta memiliki payudara yang cukup indah, payudara yang tidak demikian besar, tetapi kelihatan padat serta bundar. Ditambah lagi pantat Devinta benar-benar semok, kenyal serta kencang, hal tersebut meningkatkan kesempurnaan Devinta. Hari untuk hari aku-pun makin dengan ia, tetapi kedekatanku itu cukup membuatku sedih, Sebab Devinta ialah kekasih temanku yang bernama Fredi serta sesaatakan bertunangan. Huh. Tetapi walau Devinta akan bertunangan, tetapi tidak mengubah kedekatan dengan teman-temanPria-nya terhitung saya. Rasa cintaku pada Devinta juga belum pernah hilang.

Jujur saja guest, saya tetap mengharap supaya jalinan Devinta supaya bubar. Tetapi kelihatannya harapanku pada Devinta dikit menjumpai titik jelas, sebab belakangan ini saya serta ia tetap kerjakan pekerjaan kantor bersama dengan, so, automatis kita makin dekat dong.hhe. Pekerjaan yang kita lakukan bersama dengan membuat saya tetap bersama dengan Devinta. Seringkali saya memperoleh peristiwa berdua dengan Devinta. Serta saya juga membulatkan tekad untuk dikit memberikan rasa sukaku pada Devinta, tidak kusangka nyatanya Devinta juga merasakaan hal sama juga.

Sampailah satu hari saya lihat Devinta sedang duduk serta saya lihat nya sedang memandangi handphone-nya dengan benar-benar serius serta konsentrasi. Hal tersebut membuatku ingin tahu serta saya langsung ke arah ketempat ia duduk, lewat cara mengendap-endap sebab saya ingin tahu apa yang disaksikan oleh Devinta. Sesampainya di tempat Devinta, nyatanya ia sedang membaca artikel narasi seks disalah satu situs dewasa. Setelah itu dengan refleks akupun langsung mencengangkan ia,
“ Ouhhhh kamu senang baca begituan ya Dev, pantes saja terlihat serius sekali..hha ?? ” tanyaku mencengangkan Devinta.

Dengan refleks, Devinta juga langsung tutup Hanphone-nya serta mengatakan,
“ Kamu kok mendadak di sini, memang kamu darimanakah, kok saya tidak tahu kehadiranmu Dod?? ” bertanya Devinta dengan kaget.
“ Sudah deeeh tidak perlu malu-malu, lanjutin saja bacanya ” ujarku.
“ Tidak aahh ada kamu ” balas Devinta.

“ Tidak papah kok, terkadang saya suka juga baca yang begituan kok ” ucapku.
“ Aaahhh kamu nyatanya sama saja Dod.” katanya,
“ Memang jika baca saja, kelak jika telah horny kamu ngapain Dev?? ” tanyaku.
“ Ya tidak ngapa-ngapain to Dod, ya ingin ngapain ” jawab Devinta.
“ Aaaahhh yang bener, cewek jika horny kan umumnya meminta disetubuhi Dev ? ” cetusku sekalian mendekatkan tubuhku pada Devinta.

 

“ Iyhaa bener siiih kata kamu Dod ” jawab Devinta sekalian ketawa.
Dan Devinta menjelaskan suatu yang benar-benar mencengangkan hatiku.
“ Kamu sudah punyai pacar Dod..? ” bertanya Devinta.
“ Eh, belom.. tidak laris Dev.. mana ada yang ingin sama Saya..? ” jawabku dikit berbohong.
“ Ah bohong Kamu Dod..! ” sebut Devinta sekalian mencubit lenganku.
Dengan tiba- datang saluran darahku-pun seperti mengalir secara cepat, automatis titikupun berdiri dengan perlahan-lahan, saya jadi salah tingkah. Kelihatannya Devinta lihat pergantian yang berlangsung pada diriku, saya langsung pura-pura ingin ambil minum , sebab memang minumanku telah habis, tapi ia langsung menarik tanganku.

“ Ada apakah Dev..? Minumannya telah habis juga. .? ” kataku pura-pura bodoh.
“ Dod, Kamu ingin nolongin Saya..? ” sebut Devinta seperti memelas.
“ Iyaa.., ada apakah Dev..? ” jawabku.
“ Saya.., Saya.. ingin bercinta Dod..? ” pinta Devinta.
“ Hah..! ”
terkejut saya mendengarnya, seperti petir di siang hari, pikirkan saja, baru satu jam waktu lalu kami berteman, tapi ia telah ucapkan hal semacam itu kepadaku.
“ Ka.., Kamu..? ” ujarku terbata-bata.

Belum kusempat melanjutkan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, setelah itu ia membelai pipiku, setelah itu dengan lembut ia mencium bibirku. Saya cuma dapat diam saja mendapatkan perlakuan semacam itu. Meskipun ini mungkin bukan yang kali pertamanya bagiku, tetapi jika yang semacam ini saya baru yang kali pertamanya rasakan dengan orang yang baru kukenal. Demikian lembut ia mencium bibirku, setelah itu ia berbisik kepadaku.

“ Saya ingin bercinta sama Kamu, Dod..! Puasin Saya Dod..! ” Lalu ia mulai mencium telinganku, setelah itu leherku, “ Aahh..! ” saya mendesah.
Mendapatkan perlakuan semacam itu, gejolakku pada akhirnya bangun juga. Demikian lembut sekali ia mencium seputar leherku, setelah itu ia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Pada akhirnya ciumannya kubalas , gelombang nafasnya mulai tidak teratur. Lumayan lama kami berciuman, setelah itu kulepaskan ciumannya, setelah itu kujilat telinganya, serta mencari lehernya yang putih bak pualam. Dia mendesah kesenangan.

“ Aahh Dod..! ” dessahnya,
Dengar desahannya, saya makin bernafsu, tanganku mulai menyebar ke belakang, ke Kaosnya. Setelah itu kuarahkan ke arah ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu lepas. Setelah itu saya mencium bibirnya , kesempatan ini ciumannya telah mulai cukup beringas, mungkin sebab nafsu yang telah sampai ubun- ubun, lidahku dihisapnya sampai berasa sakit, tapi sakitnya sakit nikmat.
“ Dod.., membuka dong pakaiannya..! ” tuturnya manja.
“ Bukain dong Dev.., ” kataku. Sekalian menciumiku,
Devinta buka satu-satu kancing baju, setelah itu kaos dalamku, setelah itu ia lemparkan ke samping tempat tidur. Ia langsung mencium leherku, terus mengarah puting susuku. Saya cuma dapat mendesah sebab enaknya.


“ Akhh.., Dev. ” desahku,
Setelah itu Devinta mulai buka sabukku serta celanaku dibukanya juga. Pada akhirnya tinggal celana dalam saja. Ia tersenyum saat Lihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas. Devinta Lihat wajahku sesaat, setelah itu ia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan-lahan ia turunkan celana dalamku, setelah itu ia lemparkan semaunya. Dengan penuh nafsu ia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasa-rasanya sangat nikmat. Sesudah senang menjilati, setelah itu ia mulai masukkan kemaluanku ke mulutnya.

“ Okhh.. sangat nikmat, ” kataku dalam hati,
Kelihatannya kemaluanku berasa disedot-sedot. Devinta benar-benar menikmatinya, sekali- sekali ia gigit kemaluanku.

“ Auwww.., sakit dong Dev..! ” kataku sekalian cukup meringis.
Devinta seperti tidak dengar ucapanku, ia masih saja memaju- mundurkan kepalanya. Mendapatkan perlakuannya, pada akhirnya saya tidak kuat , saya tidak kuat meredamnya,
“ Dev, Saya ingin keluar.. akhh..! ” Devinta cuek saja, ia justru mengisap batang kemaluanku lebih keras , sampai pada akhirnya,

“ Croott.. croott.. croott.. !!! ”
Saya menyemburkan Spermaku ke mulut Devinta. Ia menelan semua cairan spermaku, berasa cukup nyeri tapi nikmat. Sesudah cairannya betul-betul bersih, Devinta setelah itu berdiri, setelah itu ia buka semua bajunya, hingga kemudian ia telanjang bundar.
Setelah itu ia menghampiriku, menciumi bibirku.

“ Puasin Saya Dod..! ” tuturnya sekalian memeluk tubuhku,
Setelah itu ia ke arah tempat tidur. Sampai dari sana ia tidur telentang. Saya lalu mendekatinya, tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, setelah itu kujilati belakang telinga kirinya. Ia mendesah keenakan,
“ Ssss Uhhhh Aahh. ” Dengar desahannya, saya lebih bernafsu, setelah itu lidahku mulai menyebar ke payudaranya. Kujilati putingnya yang samping kiri, sedang tangan kananku meremas payudaranya yang samping kiri, sekalian terkadang kupelintir putingnya.

 
“ Okkhh..! Dodi sayang, terus Dod..! Okhh..! ” desahnya mulai tidak menentu.
Senang dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, setelah itu kujilati pusarnya, jilatanku semakin turun ke bawah. Kujilati seputar pangkal pahanya, Devinta mulai Devenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus Vaginanya, lalu kumasukkan, cari suatu yang mungkin kata orang itu ialah Itil. Devinta makin Devenguh hebat, ia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Setelah itu saya mulai menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan dikit bibir kemaluannya, kelihatan jelas sekali apa yang namanya Itil, dengan cukup dikit meredam nafas, kusedot Itilnya.

“ Aakkhh.. Dod.., ” Devinta menjerit cukup keras,
Rupanya ia telah orgasme, sebab saya rasakan cairan yang menyemprot hidungku, terkejut saya. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita, sebab awalnya saya belum pernah. Saya masih saja menjilati serta mengisap Itilnya.

“ Dod..! Masukin Dod..! Masukin..! ” pinta ia dengan muka memerah meredam nafsu.
Saya yang dari barusan sudah meredam nafsu, lalu bangun serta mengarahkan kejantananku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dahulu di seputar bibir kemaluannya.
“ Sudah dong Dod..! Cepet masukin..! ” tuturnya manja.
Hemmm rupanya ini cewek tidak sabaran sekali ya ( kataku dalam hati ).Setelah itu kutarik tubuhnya ke bawah, hingga kakinya menjuntai ke lantai, kelihatan kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sFredikit, setelah itu kuarahkan kemaluanku mengarah liang senggama yang merah merekah. Perlahan-lahan tetapi tentu kudorong tubuhku.
“ Bless..! ” pada akhirnya kemaluanku tenggelam di liang kemaluan Devinta.
“ Aaakkhh Dod..! ” desah Devinta.

Terkejut ia sebab sentakan kemaluanku langsung menerobos kemaluan Devinta. Saya mulai mengerakkan tubuhku, lama-lama semakin cepat, kadang- terkadang sekalian meremas- remas ke-2 payudaranya. Setelah itu kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.
“ Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..! ” erang Devinta sekalian tangannya menggenggam ke-2 pipiku.
Saya masih saja menggejot tubuhku, tiba- datang badan Devinta mengejang,
“ Aaakkhh! ”
 
Nyatanya Devinta telah sampai puncaknya duluan.
“ Saya sudah keluar duluan Sayang..! ” katanya,
“ Saya masih lama Dev.., ” kataku sekalian masih menggenjot tubuhku.
Setelah itu kuangkat badan Devinta ke tengah tempat tidur, dengan spontan, kaki Devinta melingkar di pinggangku. Saya menggenjot tubuhku, dibarengi goyangan pinggul Devinta.
“ Aakkhh Dev.., punyai Kamu enak sekali. ” kataku memberikan pujian pada,
Devinta cuma tersenyum saja. Saya bingung, mengapa saya dapat lama keluarnya. Badan kami berdua telah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama dengan ke arah pucuk kesenangan. Pada akhirnya saya tidak kuat meredam kesenangan ini.

“ Aahh Dev.., Saya hampir keluar.., ” kataku cukup terbata-bata.
“ Saya Dod..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..! ” kata Devinta sekalian menggoyang pantatnya yang semok serta kenyal itu.

Goyangan pinggul Devinta makin liar. Saya juga tidak kalah sama seperti dengan Devinta, frekwensi genjotanku semakin kupercepat, sampai selanjutnya,
“ Aaakkhh! ” jerit Devinta sekalian menanamkan kukunya ke pundakku.
“ Aakhh, Devinta.., Saya sayang Kamuu..! ” erangku sekalian mendekap badan Devinta.
Kami terdiam beberap waktu, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon yang lari beberapa Km..
“ Kamu strong sekali ya Dod, terima kasih ya Dod sudah muasin saya . emuaaachhh! ” puji Devinta sambil mengecup bibirku. Agen Poker Paling dipercaya Royalkartu.com

“ Iya Dev, saya terima kasih sekali sebab ini hari kamu sudah untuk aku puass , emuuuuachhh ” pujiku sambil kubalas ciuman kecilnya barusan.
Singkat kata sesudah kami lakukan jalinan intim barusan, kamipun berangkulan erat serta sesaat menghela nafas. Selang beberapa saat kami-pun bergegas membereskan diri serta menggunakan pakain kami, sebab kami takut insiden skandal kami dipergoki tunangannya. Semenjak insiden itu kamipun seringkali lakukan jalinan seks dimanapun sepanjang ada peluang, serta sampai saat ini jalinan kami masih bersambung.

Gir ban Carigaragara

37 Blog posting