>

Cerita Seks Selingkuhi Tetangga Sampai Hamil

Sebutlah saja saya Gladis. Saya berumur 28 tahun. Saya telah menikah tetapi belum dikaruniai anak. Kata orang saya cantik serta mempunyai daya ta

Sebutlah saja saya Gladis. Saya berumur 28 tahun. Saya telah menikah tetapi belum dikaruniai anak. Kata orang saya cantik serta mempunyai daya tarik. Terkadang saya tetap tutup auratku dengan berjilbab Tetapi terkadang saya tidak mengenakannya. Saya memang masih juga dalam step rekonsilasi untuk betul-betul berjilbab. Kulit putih serta badan sintalku tetap saya tutupi dengan baju modis ala hijabers atau pakaian yang sopan bila saya tidak sedang berjilbab. Tidak hanya wajahku yang cantik saya mempunyai payudara yang terhitung besar tetapi saya tidak senang memamerkannya saya justru risih serta inginkan payudara yang memiliki ukuran kecil. Entahlah waktu saya kenakan jilbab ataukah tidak payudaraku tetap mempunyai daya tarik tertentu serta jadi makanan beberapa pria nakal. Basic Pria, pikirannya tetap cabul.

Saya adalah seseorang ibu rumah-tangga. Awalnya saya adalah seseorang wanita karier tetapi sesudah menikah Mas Reza menyuruhku untuk ada di dalam rumah saja. Mas Reza lah yang sukses meminangku. Sekarang umur pernikahan kami masuk 1 Tahun. Banyak yang katakan kami pasangan yang cocok yang satu cantik serta yang satu tampan. umurnya juga tidak beda jauh dariku. Mas Reza kerja jadi pimpinan dalam suatu Bank. Dengan financial kami dapat disebut mapan.

Saya sudah lama berpacaran dengan Mas Reza. Bahkan juga kami telah lakukan jalinan terlarang sebelum kami menikah. Mas Reza memang pandai membujuk ku serta sukses menggodaku untuk menyerahkan keperawananku saat itu. Mas Reza memang mempunyai nafsu seks yang tinggi. Disetiap ada peluang Mas Reza tetap menyetubuhiku, entahlah itu di rumahku, dirumahnya atau terkadang kita menyewa kamar di Hotel. Mas Rezalah yang mengajariku bercinta dari yang semula pasif sampai saya aktif main dalam bercinta. Tetapi walaupun saya telah kenal enaknya bercinta cukup dengan Mas Rezalah saya mengerjakannya. Sesudah 5 tahun berpacaran kami pada akhirnya menikah.

Sesudah beberapa waktu tinggal rumah orang tuaku, pada akhirnya kami sukses beli rumah meskipun ada di tepian ibu kota. Rumah minimalis 2 lantai itu ada dalam suatu Cluster yang didalamnya cuma ada ada banyak rumah dengan bentuk yang sama tanpa ada pagar pembatas.

Mas Reza makin giat kerja, hasrat keintiman kami mulai menyusut bersamaan dengan beban kerjaannya yang semakin makin bertambah. Ditambah lagi saat ini Mas Reza tetap pulang malam serta pergi pagi sekali. Sebab memang jarak dari rumah ke kantor memang cukup jauh. Sama dengan malam hari ini kulihat suami ku yang ada disebelahku terlihat telah tertidur nyenyak. Walau sebenarnya saya sedang bergairah. Ku pelorotkan celana pendeknya serta ku telanjangi sisi bawah tubuhnya. Kulihat penisnya yang terlihat sedang tertidur. Ku pegang batang lemah penisnya itu, ku pegang serta kubelai lalu ku kocok dengan perlahan-lahan. Dengan alamiah makin lama penisnya berasa mengeras karena kocokan tanganku. Saya mulai menjulurkan lidahku, kujilati kepala penisnya lalu turun batang penisnya. Lalu kemudian ku kulum batang penisnya.

“Hmmmmm Mah…”
suami ku mulai bereaksi serta mulai buka ke-2 matanya.

“Aduh mah esok kan papah harus kerja. Kelak saja cocok weekend papah akan puasin mamah”ujar suamiku

“Pah, mamah on. Please pah sekali saja”ujarku

“ya sudah mah maen cepet saja. Mamah saja yang gerak papah capek”ujarnya

Saya langsung turunkan CD ku. Ku angkat gaun tidurku lalu ku posisikan diriku di atas badan suamiku dalam tempat WOT. Liang senggamaku yang telah basah mulai sentuh kepala penisnya yang telah tegang sebab ulahku. Ku pegang penisnya serta kuarahkan masuk ke liang memekku sekalian kuturunkan tubuhku.

“Blessss”

“Hhhhhmmm Pahhhh”desahku

Kurasakan penis suamiku telah masuk sepenuhnya tertelan di liang memekku. Saya mulai menggoyangkan pinggulku maju mundur menggoyang penisnya. Penisnya berasa penuh diliang senggamaku. Makin saya menggoyang pinggulku rasa nikmat makin menyebar ke semua tubuhku.

“hmmm, ooohhhhh, ahhhhhhhh”

“Pah, mainin toked mamah dong Pahhhhh jangan tidur terus”

“Ohhhhhh, Ahhhhhhhhh”

Saya terus menggerakan pinggulku. Sekalian satu tanganku meremas-remas payudaraku. Hanya satu penis yang tetap menyerang di liang memekku itu bergerak ikuti irama goyanganku.

 

“Hhhhmmmm Masssss”

“Bangun Massssss”

“Entotin saya Masssss”

Mas Reza mulai terpancing ajakanku. mungkin ia rasakan kesenangan atas jepitan liang memekku. Mas Reza terlihat mulai membangunkan badannya lalu kami juga berciuman dengan ganasnya. Mas Reza mulai aktif main. Tangannya mulai menuruni ke-2 tali gaun tidurku lalu memelorotkannya. Ke-2 payudaraku tidak dibiarkan bergelantung dengan bebas. Tangannya langsung tangkap, meremas-remas serta terkadang memilin ke-2 putingku. Saya makin bergairah kareba mendapatkan rangsangan darinya.

“nakal kamu Mah. Kamu harus dihukum”ujarnya sesudah mengakhiri tindakan ciuman kami

Saya masih bergoyang serta bibirnya sekarang mulai mengulum serta menyedot-nyedot putingku. Membuat tubuhku makin peka serta berasa demikian nikmat.

“Ohhhhhhh Pahhh, terus hisap puting mamahhh.. Ohhhh”desahku

Saya makin tidak tahan. Liang memekku makin basah saja. Saya sedang memburu Orgasmeku. Pergerakan pinggulku makin liar serta Lidah Mas Reza makin menari2 serta menggelitik diputingku. Saya tidak tahan .

“ohhhhhhhh, ahhhhhhhhhh, ahhhhhhhhh”

“Pah, saya ingin hmmmmm saya mau…..”

“aku ingin sampai pahhhh”desahku sekalian menjambak rambut suamiku

“Aaaaaaahhhhhhhhhhh”

Kurasakan orgasme menerpaku. Rasa nikmat menyebar keseluruh tubuhku dengan reaksi cairan cintaku yang makin membanjiri liang memekku. Mas Reza, narasi sex selingkuh dengan tetangga mengerti jika saya telah sampai klimaksnya. lalu sekarang ia yang menggantikan permainan bercinta kami. Saya lalu ditidurinya dibukanya ke-2 kakiku lalu mas Reza sekarang telah ada diatasku Lalu penisnya kembali melejit di dalam liang memekku.

“Ohhhhhhh Pahhhhhh”desahku

Mas Reza mulai memompa penisnya di liang memekku. Pinggulnya bergerak maju mundur secara cepat di liang senggamaku. Mas Reza kelihatannya ingin cepat-cepat menyelesaikan permainan cinta kami.

“PlakkkkkPlokkkkkkPlakkkkkkk”

“Ahhhhhhhh,Ohhhhhhh,Ahhhhhhh”

“Ohhhhh mahhhh Papah”

Kurasakan Penisnya mulai berdenyut di liang memekku. Mas reza sedang memburu orgasmenya.

“Papah, papah sampeeeee”

“Ohhhhhhhhhh”

“crotzzz,crotzzzz,crotZzzz”

Mas Reza juga menumpahkan cairan cintanya di liang memekku.

Samar-samar ku dengar bel rumahku mengeluarkan bunyi. Saya mulai terjaga dari tidurku. Kulihat Mas Reza telah tidak ada di sampingku . Kulihat mengarah jam nyatanya telah memberikan jam 10 pagi. Nyatanya saya kesiangan, tubuhku masih telanjang serta kurasakan ada bercak-bercak sperma di perutku. Mas Reza sudah pasti menggauliku . Saya bergerak dari tempat tidurku. Berjalan cepat ke Kamar mandi untuk mencuci tubuhku. Lalu ku gunakan gaun tidurku tanpa ada kenakan pakaian dalam. Saya rerburu-buru sebab bel rumah ku terus mengeluarkan bunyi lalu ada suara orang memanggil-manggil namaku.

“Gladisss”

“Ting Tong Ting Tong”

“iya, sebentar”jawabku
Ku membuka pintu rumahku ku temui. Sella serta Mas Baim tetangga rumahku terlihat bengong lihat kearahku. Saya mulai tersadar sebab cahaya matahari pas kearahku serta terlihat menerangi tubuhku yang masih kenakan pakaian yang sexy. Saya jadi risih sendiri mendapatkan tatapan nakal tetanggaku khususnya dari Mas Baim yang terlihat mesum memandang tubuhku khususnya ke-2 tokedku. Saya umumnya tetap kenakan pakaian sopan. Mungkin baru kesempatan ini Mas Baim melihatku dengan baju semacam ini.

 

“Hello Sella, Mas Baim ada apakah ya kok justru pada bengong”jawabku

“Oh my god Gladis kamu sexy sekali say, pantes Mas Reza kerasan di rumah mana toked kamu gede sekali say”jawab sella lalu lihat mengarah suaminya yang terlihat masih terbengong

“Auwwwww”ujar Mas Baim sebab mendapatkan cubitan dari Sella

“Mata dijaga ya. Awas ya Pah jika sampai konak ngeliatin Gladis tidak saya kasih jatah sebulan”ujar Sella

“yah jangan dong Mah. Lagian kan yang ngegoda papah Gladis tuh”ujar Mas Baim yang tidak ingin disalahkan

“eh enak saja ya Mas Baim”jawabku sekalian ketawa

Sella lalu mengusir Mas Baim yang kelihatannya dikit sedih. Kuajak Sella masuk dalam rumahku serta kami mulai asyik mengobrol. Sella nyatanya ingin memberikan oleh-oleh sebab ia habis liburan ke Bali bersama dengan misuanya. Sella serta saya memang mulai mempunyai jalinan yang dekat. Begitu juga Mas Baim dan Mas Reza. Mungkin sebab kami seusia serta rumah kami berdekatan. Sella tidak kalah cantik denganku. Bahkan juga saya iri dengan badan Sella yang terlihat seimbang dengan ukuran payudaranya yang cocok tidak demikian besar dan kecil. Sella sama sepertiku belum mempunyai anak dan adalah seseorang ibu rumah-tangga. Tetapi yang berlainan ialah pekerjaan suami kami. Mas Reza adalah pegawai kantoran sedang Mas Baim adalah kontraktor yang kerja bila sedang ada project.

Sesudah asyik mengobrol Sella kembali kerumahnya sedang saya kembali bekerja jadi ibu rumah-tangga. Tidak cuma Sella serta Mas Baim saja tetapi saya masih mempunyai tetangga yang belum demikian ku ke mengenal. Jadi masyarakat baru saya memang seharusnya aktif berteman dengan beberapa tetanggaku yang lain.

Seperti biasa sore hari ini Mas Reza mengabariku jika ia akan pulang malam. Kulihat mengarah luar hari telah mendekati sore. Saya bingung isi waktuku dengan apa. Sudah saatnya saya mempunyai anak, Tetapi Tuhan belum memberinya. Walau sebenarnya saya serta Mas Reza tetap coba serta saya juga tahu kalender kesuburanku. saya mulai mempelajarinya sejak pacaranku dengan Mas Reza telah tidak sehat , saya tidak ingin kecolongan ditambah lagi sampai hamil di luar nikah. Ditambah lagi Mas Reza pada saat itu malas sekali kenakan kondom. Basic Pria maunya nikmatnya saja gilaran tekdung pada terlepas tanggungjawab

Pada akhirnya sore itu kuputuskan untuk bertandang ke rumah Sella.

“Ting Tong Ting Tong”bel rumah Sella

“Sellaaaaaaa”ujarku

“iya sesaat Dis”jawab suami Sella dari di rumah

Kulihat Mas Baim membuka pintu rumah. Mas Baim terlihat memperlihatkan badan atletisnya dengan lilitan handuk yang menutupi badan sisi bawahnya

“Mau main ya Dis. Masuk aja”ujarnya

“ih Mas setelah mandi ya. Sellanya berada di rumah nggak”tanyaku

“ya nih setelah mandi, ingin dimandiin sekaligus tidak Dis. Sella mandi tuh”ujarnya

“Ih Mas Baim nakal, aduin ke Sella nih”ujarku

“Ye, jangan Dis bahaya, kan Mas hanya bercanda. Ya sudah masuk saja yuk”ajaknya

“nggak deh Mas. Jika begitu kelak malem saja saya mainnya”ujarku lalu kembali pada rumahku

Malam harinya saya kembali main ke rumah Sella. Sekarang saya telah ada di dalam tempat tinggalnya. Ku lihat Sella terlihat sedang di pijit oleh terapis pria.

“Mas Baim keluar ya Sell”ujarku

“Iya ada penawaran project katanya”jawab Sella

“gila berani Sella dipijit ma terapis cowok tidak ada suaminya”ujarku dalam hati

Tetapi saya salah kira. Tenyata terapis itu bukanlah cowok tulen. tapi cowok melambai-lambai.

“Sis, ikut-ikutan di pijit yuk. Tince jamin ueeeenak serta membuat tubuh seger”tawar sang terapis

“Ya sudah Dis. Setelah Tince mijit saya ia mijit kamu ya say”ujar Sella

“aduh bagaimana ya. Saya tidak sudah pernah di pijit cowok say”jawabku

“yeeee, tince ini cewek yang menjelma jadi cowok say. Jadi tidak akan dapat konak ia. Lagian ia sudah berlangganan saya say. Saya jamin aman”jawab Sella

“tapi jika kamu ingin dipijit jangan di sini. Kelak si Baim nepsong simak kamu telanjang Say. Kita geser ke kamar saja yuk”ujar Sella

Kami juga bergerak ke kamar Sella. Sella telah tidak malu serta melepas kainnya yang menutupi badan telanjangnya. Tubuhnya demikian putih serta mulus. Mungkin jika si Tince lelaki Tulen Sella telah di cabulinya atau bahkan juga di perkosanya. Sella sekarang telah tidur tengkurep di atas kasurnya lalu tangan Tince dengan cekatan mulai kembali memijitnya. Sella terlihat relax serta makin lama kelihatannya ia telah tertidur. Tidak berasa waktu terus berjalan. Saya yang sedang repot main Ponsel diberitahu Tince sekarang giliranku untuk dipijit tetapi saya sangsi bila harus telanjang ditambah lagi ini di dalam rumah orang.

 
“udah sis tidak perlu takut ma Tince. Jika pijitan Tince tidak enak sis tidak perlu bayar”ujarnya

“tapi jangan dsini Tince. Geser ke rumahku saja yuk”jawabku

“kasian dong sis waktu Sella kita tinggal begitu saja. Sudah disni saja tidak apa-apa”ujar Tince

“ya sudah deh”jawabku

“tapi jangan kenceng-kenceng ya Say. Saya tidak demikian senang dipijit”jawabku sekalian buka baju yang ku gunakan

“badannya bagus sekali Sis, perawatan ya. Itu melon apa toked gede bingitz”ujar Tince

“Apaan sich Tince, iyalah badan harus dirawat agar suami tidak berpaling”jawabku

“alah sis cowok mah jika dasarnya nakal ingin secantik apa istrinya tetep saja maen diluaran”ujar Tince

“hihihi iya sih”jawabku sekalian nikmati pijatan tangan Tince

Saya mulai merasakan relax serta nyaman. Pijatan tangan Tince demikian nikmat memijat badanku. Patut saja Sella secara cepat langsung tertidur. Saya makin lama makin terbenam dalam pijatan tangan Tince yang membuatku relax serta mengantuk semakin lama saya juga tertidur.

“Ahhhhh, Ohhhhhhh teruss Ko, sodokin memek Sella”desah Sella

Samar-samar kudengar Sella terus mendesah mengganggu tidurku saja. Saya mulai buka mataku nyatanya kamar ini terlihat jelas. Kulihat disebelahku Sella terlihat sedang disetubuhi oleh seseorang pria yang tidak ku mengenal. Tetapi pria itu bukan Mas Baim. Sella juga mengerti jika saya telah terjaga. Serta hentikan permainan cintanya bersama dengan pria asing itu.

“Sella, whattt??”ujarku terkejut selekasnya kulihat tubuhku yang masih telanjang tetapi nyatanya terselimuti secara baik oleh bed covernya.

“hihihi Dis, pakai acara bangun kamu. Ganggu saya saja. pulas ya tidur kamu”

“UdahTenang saja saya tidak ngapain-ngapain kamu kok”ujar Sella

“Tapi Sell, kok kamu gituan sama cowok lain. Kamu selingkuh Sell”ujarku

“No,no,no tuch Mas Baim duduk disana”ujar Sella

Kulihat mengarah Mas Baim yang sedang duduk di pojokan dengan badan telanjangnya tangannya menggenggam penisnya tetapi penisnya kelihatan tidak berereksi

“mba temennya bisa tuh”ujar pria asing itu

“lo sentuh ia. Lo gue end”jawab Sella

“Cuma bercanda mba Sella”jawab pria itu

Cowok itu terlihat memandangku dengan penuh nafsu. Saat ini saya justru bingung untuk melakukan tindakan.

“jadi gini Dis. Saya serta Mas Baim punyai permasalahan dalam jalinan Seks. Mas Baim penisnya sulit untuk berereksi. Serta ini Riko temannya Mas Baim yang tetap menolong kami dalam jalinan sex”ujar Sella

Saya mulai tangkap apakah yang dimaksud Sella. Jadi Mas Baim nyatanya penisnya tidak dapat berereksi. Saya tidak menduga walau sebenarnya tubunya kelihatan Atletis, maco serta tampan. Sedang pria bernama Riko itu badannya biasa saja penisnya tidak demikian besar tetapi panjang serta kelihatan cukup bengkok keatas.

“sudah berapakah lama kalian begini”selidikku

“sudah lama Dis. Memang malam hari ini telah direncanakan. Tetapi saya lupa memberi tahu Mas Baim jika ada kamu di sini. Tolong menjaga rahasia ini ya Dis dari Mas Reza juga”ujar Sella

“ya Sell saya janji akan menjaga rahasia ini. Ya sudah saya jika begitu pulang saja deh Sell”ujarku

“okey. Saya ingin geser kamar. kamu pakai buju dahulu Say”ujarnya

“Pahh anter Gladis dahulu ya”ujar Sella lalu bangun serta ajak Riko untuk geser kamar

“Iya Mah tenang aja”jawab Mas Baim

“Mas Baim kok tidak keluar. Saya ingin pakai pakaian nih”ujarku

“nggak perlu malu Dis. saya sudah lihat kamu telanjang. Sia-sia burung ku tetep tidak bangun tuch. Ya sudah saya nantikan di luar deh”ujarnya

“tunggu, nantikan Mas. Jadi cocok saya tidur barusan Sella memberi lihat badan telanjangku gitu”ujarku terkaget

“Iya Dis tetapi tenang saja kita tidak aneh-aneh kok. Saya ingin tahu sama tokedmu kali saja dapat ngebangkitin burungku, nyatanya zonk juga”ujarnya

“Masa sich Mas, sudah ngeliat toked saya tidak bangun juga. Nih saya kasih lihat tokedku apa bener itu kamu tidak dapat bangun Mas”ujarku sekalian menunjukkan ke-2 bongkahan payudaraku

Mas Baim terlihat menelan ludahnya.
 

“jujur saya Nafsu Dis tetapi sia-sia jika punyaku tidak dapat bangun”ujar Mas Baim dengan mimik sedih

Serta benar saja kulihat burung Mas Baim masih terlihat layu. Kasian saya memandangnya. Kutangkap ekspresi putus harapan di mukanya. Mas Baim juga mengambil langkah keluar kamar. Saya mulai mengerti kegilaan ku yang dengan spontan memperlihatkan ke-2 tokedku sama mas Baim. Edan saya. Saya selekasnya kenakan pakaian ku. Lalu saya bergerak untuk kembali pada rumahku. Sebelum keluar rumah Sella, saya dengar samar-samar suara desahan Sella yang sedang bersetubuh dari kamarnya. Kasian Mas Baim tidak dapat nikmati istri cantiknya. Tega Sella bercinta di muka suaminya.


Gir ban Carigaragara

37 Blog posting