>

Cerita Seks Nikmati Perawan Sang Mantan

Hampir enam bulan lamanya saya terkait dengan gadis yang bernama Maya, ia adalah rekan kantorku. Serta tahu jika saya sudah pernah bertunangan de

Hampir enam bulan lamanya saya terkait dengan gadis yang bernama Maya, ia adalah rekan kantorku. Serta tahu jika saya sudah pernah bertunangan dengan Egi serta pada akhirnya putus.

Sikap Maya benar-benar berlainan dengan Egi ia demikian dewasa dalam menanggapi tiap persoalan yang kami mengmelawan. Serta yang paling saya senang darinya ia sedikit menuntutku selalu untuk ikuti kehendaknya.

Namaku Yudih serta bukan maksudku tidak untuk ingin ikuti kemauan gadis yang sudah saya kira seperti istriku. Sebab bagaimanapun kami seringkali lakukan adegan seperti dalam narasi hot selingkuh, dengan umur yang saling dewasa menurutku. Sebab sekarang usiaku telah mencapai 28 tahun demikian dengan Egi mantan tunanganku itu.

Dahulu Egi seringkali bermalam di rumahku serta mamaku memang sedikit komen mengenai gadis yang saya ajak bermalam di dalam rumah. Ditambah lagi Egi ialah gadis yang sudah saya pinang walaupun pada akhirnya putus , serta sekarang dengan Maya saya benar-benar belum pernah membawanya ke rumah. Entahlah kenapa saya merasakan malu pada mama mungkin sebab saya tahu jika mama telah mengharap untukku selekasnya menikah dengan Egi saat itu.

Untungnya Maya tidak menuntutku untuk mengajaknya main ke rumah serta mengenalkan ia pada mamaku. Walaupun demikian saya seringkali bercerita mengenai mamaku sebab hanya ia yang sekarang jadi orangtua tunggal bagiku sesudah papah wafat. Sejak dahulu saya terhitung cowok yang dapat di katakan nakal, untuk masalah lakukan narasi hot selingkuh bukan hal tabu bagiku.

Tetapi dengan Maya saya merasakan tidak ada kemauan untuk lakukan hal tersebut, walau sebenarnya saya seringkali merindukan serta bahagia jika dengannya mungkin sebab saya takut jika harus lakukan adegan seperti dalam narasi dewasa paling hot, hubunganku tidak selesai di pelaminan . Atau sebab Mitha meruapakan gadis yang pendiam serta tidak menggodaku dengan penampilannya.

Tiap berjumpa paling kami cuma mengulas mengenai masalah kami atau mengenai pekerjaan kami semasing. Seperti sore hari ini setelah dari kantor saya langsung mengantarnya pulang “Minggu esok kita jalan yuk..” Ajakku pada Maya “Kemana mas..?” Tuturnya sekalian menatapku “Kemana saja.. terserah kamu..nikmatnya ke mana ” Seperti biasa ia cuma tersenyum serta menyerahkan semua ketetapan padaku.

Demikian mengantarkan Maya ke tempat tinggalnya saya langsung pulang serta saya dibuat kaget oleh kehadiran satu orang di rumahku, di ruangan tamu duduk Egi dengan menunduk “Mas Yudih..” Tuturnya sekalian lari memelukku, diapun menangis di pelukanku “Ada apa Egi…?” kataku sekalian menarik tubuhnya serta ia masih menangis, akupun membawanya duduk kembali serta coba membujuknya untuk berhenti menangis.

Sampai mamaku ikut juga membujuknya serta Egi bercerita permasalahannya, sebab hari sudah larut tidak mungkin saja ia pulang sebab sekarang ia tinggal di luar kota. Egi pada akhirnya bermalam di rumahku, besoknya saya terjaga serta saya dengar mama mengobrol sama Egi saat saya lihat rupanya Egi masak seperti pada saat ia masih jadi tuanganku dahulu serta ia masih kelihatan demikian dekat sama mama.

Akupun pergi kantor serta seperti biasa saya menjemput Maya lebih dulu, serta saya tidak dapat bercerita kepadanya jika di dalam rumah ada Egi “Hei..mengapa umumnya diemnya..?” katanya membuyarkan lamunanku “Ah.. tidak hanya ke bawa serta cuaca saja.. dingin malas buat ngomong..”Jawabku cari fakta untung cuaca ini hari mendung “kalau mendung ini esok jadi tidak mas..”.

Saya kaget mendengarnya “Oh..iya..iya..saat ini hujan terus ya..” Saya grogi sebab saya dengar Egi belum juga ingin pulang, tuturnya ia masih ingin tinggal di dalam rumah serta mamaku mengizinkannya. Tetapi saya tidak berani mengulas mengenai Egi pada Maya, sebab ia juga paham jika saya dahulu pernah lakukan jalinan intim seperti dalam narasi hot serta saya tidak ingin menyakiti hatinya.

Sampai pulang dari kerja saya langsung mengantarkan Maya, sebetulnya saya masih punya niat untuk singgah k tempat tinggalnya “Sudah mas tidak perlu.. ini ingin hujan keliatannya..” Kata Maya saat saya akan turun dari mobil, pada akhirnya akupun pulang serta benar saja datang di dalam rumah hujan turun dengan lebatnya. Akupun langsung ke kamarku serta selekasnya menghangatkan diri dengan selimut.

Saya tidak lihat mama masuk ke kamarku, umumnya tiap saya pulang dari kerja ia langsung membuntutiku. Tetapi kesempatan ini ia tidak mengerjakannya hingga kemudian saya dengar pintu terbuka saya fikir itu tentu mama “Mas Yudih ini Egi bawain minuman hangat..” Dengan malas saya buka mataku, serta saya kaget lihat Egi dengan kenakan pakaian yang demikian tipis seakan menyengaja ingin menggodaku.

Saya bangun serta ambil minuman dari tangan Egi, saat usai meminum Egi ambil minuman barusan. Tetapi ia tidak cuma ambil minuman itu tetapi secara cepat ia mencium bibirku, saya tersentak serta langsung menggerakkan tubuhnya. Waktu itu saya lihat Egi menangis serta langsung lari dari kamarku, lama saya terdiam serta pada akhirnya akupun ke arah kamarnya untuk mohon maaf.

sebab saya tahu Egi bukan gadis yang gampang lakukan hal semacam itu, saya lihat ia menangis memeluk bantal “Egi maafkan saya.. bukan maksudku untuk…”Dia kembali memelukku waktu itu saya ingat akan waktu laluku dengannya, dengan mesra saya balas memeluknya serta kamipun bercumbu seperti dahulu dengan lembut saya mencium bibirnya yang merasa demikian hangat.

Egi pejamkan mata bahkan juga ia mendesah dengan lirih “Ooouuuggghh… maaas.. Yudiiih… aaagggggghhhhh… saya sayaaang kamu maaaaas….” Akupun tidak pikirkan lainnya, tetapi dengan perlahan-lahan saya terlepas baju Egi serta nampaklah badan mulus Egi di muka mataku “Ooouugggghh… sayaaang.. saya masih sayang sama kamu…” Kataku sekalian mendekat pada tubuhnya.

lalu saya juga kembali mencumbunya sekalian melepas pakaianku , sampai pada akhirnya saat kontolku telah sentuh badan Egi. Dengan sigap Egi menggenggamnya lalu diapun menuntunnya untuk masuk dalam kemaluannya, serta secara cepat kontolku masuk kedalamnya “Oouuughh… aaagggghh.. aaaagggghh… aaaagggghhh… aaagggghh…Yudiii… aaagghhh..” Desah Ega saat itu.

Ia menggelinjang seperti cacing kepanasan serta saya terus memompa tubuhnya sampai tubuhku penuh dengan keringat “OOOooouuuggggghh… aaaaggggghhh… aaaaaggggghhh… aaaggghhh… aaaaaggggghhh…” Saya terus bergerak serta bisa saya rasakan kesenangan seperti dahulu saat kami masih bersama dengan seringkali lakukan adegan seperti dalam narasi hot selingkuh ini, kembali saya kecup bibir Egi.

Sampai pada akhirnya kami berdua saling mengeluh panjang “Ooouuggggghh… aaagggghh… aaagggghh… sayaaaang… aaagggghh…. aaagggghhh…” Kamipun terkulai dalam tempat tidur, serta Egi memeluk tubuhku dengan mesranya sampai kamipun tertidur lelap, seperti biasa saya terjaga serta Egi tidak berada di sampingku. Saya tahu ia tentu sedang masak dengan mama.

Saat saya bangun serta akan geser ke kamarku, mama memanggilku “Yudih.. kamu telah bangun..itu ada yang temannya..” Dengan masih mata mengantuk akupun lihat ke ruangan tamu, ditambah lagi kamarku memang melalui ruangan tengah pas di samping ruangan tamu “Oohhh..Maya..” saya kaget sedang duduk di sofa Maya pacarku, serta yang lebih membuat saya kaget ia di temani Egi disebelahnya.

Saya langsung menghampirinya “Tunggu ya.. 10 menit ..” Kataku tetapi saya lihat Maya telah bangun dari duduknya serta mengatakan dengan ketahan “Ooh.. tak perlu mas.. Maya pergi saja..” diapun melejit secara cepat tinggalkan ruangan tamuku, saya berupaya mengejarnya tetapi ia masuk dalam mobilnya lalu tinggalkan saya sendiri dengan perasaan yang tidak bisa saya deskripsikan.


Gir ban Carigaragara

37 Blog posting