>

Cerita Seks Ganti Pasangan Dengan Teman Sendiri

Triyono (samaran) ialah teman dekat lamaku semenjak saya SMA. Sekarang sesudah kami telah memiliki anak remaja (umurku 46 tahun) ia masih sahabat

Triyono (samaran) ialah teman dekat lamaku semenjak saya SMA. Sekarang sesudah kami telah memiliki anak remaja (umurku 46 tahun) ia masih sahabatku, bahkan juga istrinya yang bernama Atik (samaran) serta istriku benar-benar akrab, serta kami teratur tetap bertemu jika tidak dirumahnya, ya dirumahku.

Bahkan juga bila saya serta Triyono pergi mancing ketengah laut dengan sewa perahu, seringkali istriku bermalam di rumah temani istrinya atau sebaliknya (sebab anak kami telah remaja serta mereka kuliah dikota lain).

Demikian akrabnya kami hingga seringkali kami lakukan yang menurut pandangan orang ke-3 ialah hal yang aneh, contohnya ditengah-tengah lelucon, terkadang Triyono memeluk istriku serta menciumi pipinya berkali kali, didepanku atau dimuka istrinya. Demikian juga sebaliknya saat kami bercengkarama berempat terkadang Atik dengan manja tiduran berbantal pahaku. Tentu saja sikap kami ini tidak dimuka anak anak yang telah pergi remaja.

Bahkan juga sudah pernah didapur rumahku saya memergoki Triyono mencolek pantat istriku, serta kulihat istriku pura pura geram, saya tahu itu dari raut mukanya, tentunya jadi lelaki normal terkadang saya dirundung cemburu. Tapi kami tetap lebih menggenggam pertemanan, ditambah lagi akupun seringkali lakukan hal sama pada istrinya.

Tentunya kondisi ini tidak berlangsung demikian saja, kami merajut jalinan kekeluargaan semenjak kami menikah. Tetapi sejauh itu kami belum pernah lakukan beberapa hal yang begitu jauh. Sampai satu hari terjadi apa yang tidak pernah terbayangkan awalnya, setidak tidaknya olehku. Tetapi saya meyakini ini ialah gagasan Triyono serta istrinya yang telah disiapkan (ini kusadari sesudah lumayan lama momen itu berlangsung)

Seperti yang seringkali kami kerjakan, di hari jumat yang kebetulan hari libur kami berempat ber week end di Villaku didaerah Ciloto. Meskipun tidaklah terlalu elegan tetapi villaku ini lumayan luas serta cukup nyaman untuk beristirahat diakhir minggu. Kami tetap teratur mengunjunginya sekurang-kurangnya satu bulan sekali, umumnya cuma saya serta istriku, terkadang anak anak turut, atau famili lain.

Kesempatan ini saya ajak Triyono serta istrinya, tidak ada yang spesial kami cuma ingin nikmati berlibur serta seperti umumnya usai makan siang dijalan, istriku singgah untuk beli pepes ikan Mas kesukaanku. Sampai di villa seputar jam jam 2 siang, saya tidur nyenyak, hingga kemudian dibangunkan istriku untuk makan malam. Kami makan malam berempat dengan nasi hangat serta pepes ikan.

 

Usai makan malam kami melihat TV sekalian bercakap ke sana kesini diruang keluarga. Sesudah jemu bercakap, Triyono ambil ide ambil kasur dikamarnya serta dihamparkan dimuka TV ia serta istrinya melihat TV sekalian tiduran, serta akupun melakukan perbuatan hal sama. Atiek masuk kamarnya serta ganti dasternya dengan pakaian tidur yang sangat tipis tanpa ada BH serta CD, ini kelihatan jelas dari bayangan tubuhnya di balik gaun tidurnya.

Kulihat ia benar-benar atraktif mempertontonkan tubuhnya didepanku serta dimuka istriku. Kulihat Triyono acuh saja lihat tingkah istrinya. Kamipun melihat TV sekalian tiduran, istriku serta Atiek tidur berdampingan ditengah-tengah sedang saya ada selain istriku di tepi.

Acara TV berasa menjemukan mungkin sebab saya tidak dapat konsentrasi, saya lebih kagum nikmati badan yang menggairahkan yang tergolek selain istriku serta itu membuat adik kecilku di balik sarung 1/2 ereksi.

“Pah.., puterin film yang hot.. dong.., saya kedinginan nih..” Atiek memerintah suaminya memutar film porno.

Saya tahu mereka seringkali muter film porno sebab kami seringkali ganti menukar film, tetapi sampai kini kami tidak pernah tonton bersama dengan sama.

Sebelum bergerak ambil film, Triyono basa basi meminta ijin istriku

“Rin..muter film blue ya..”
“Terserah saja ” jawab istriku.

Filmnya lumayan bagus dengan latar zaman kekaisaran romawi, adegan sexnya tidak vulgar, serta ini membuat gairahku cepat bangun. Sarungku telah ikut keatas sesaat kulihat Atiek seringkali mengambil padang mengarah sarungku yang memang menyengaja tidak kusembunyikan. Selain itu istriku telah mengalihkan kepalanya di atas lenganku serta jari tangannya meremas remas jari tanganku. Saya telah hapal sekali, istriku sudah pasti terangsang.

Triyono melihat film itu dengan memeluk istrinya dengan ketat serta tangannya menyeka usap payudara Atiek di luar pakaian tidurnya, kadang-kadang diciumnya bibir istrinya dalam dalam. Selain itu kaki kanan Atiek ditekuk serta pahanya menindih paha istriku, hingga tidak terhindar pakaian tidurnya yang memang pendek semakin terungkap hingga akupun semakin bebas melahap pahanya yang putih mulus, serta beberapa rambut dipangkal pahanya dengan pojok mataku.

“Mbak Rin,.. Saya jadi ingin nih..” Atiek bicara pada istriku.
“Ya tidak apa apa, wong Mas nya nyanding koq.” Istriku menyahut sekalian senyum penuh makna.

Saya semakin terangsang, kumiringkan tubuhku menghadap istriku hingga saya dapat lihat paha mulus Atiek, serta kuselusupkan tanganku di balik blouse istriku yang tidak ber BH untuk meremas remas buah dadanya, sesaat tangannya telah masuk kesarungku untuk mengelus elus penisku yang telah berdiri keras.

Dia tutup tanganku dengan bantal hingga gerilya yang kulakukan tidak kelihatan oleh Triyono serta Atiek. Meskipun itu sebetulnya hal tersebut tak perlu dikerjakan, sebab mereka tidak memerhatikan kami , kedua-duanya telah mulai terbenam dalam percintaan.

Saat Atiek melepas semua bajunya serta mencopoti baju suaminya, Triyono merubah tempatnya merapat keistriku, sedang Atiek menindihkan tubuhnya yang bugil dari samping kanan, hingga Triyono berdampingan dengan istriku.

Mereka berciuman sekalian sama-sama saling mengelus penuh nafsu, kulihat istriku seringkali melirik mereka dengan hasrat, turut terbawa dengan adegan panas persis satu jengkal disebelahnya. Tau-tau Atiek hentikan pertarungan dengan suaminya serta tangannya mencapai blouse depan istriku serta melepas kancingnya.

“Biar adil dong Mbak..” sekalian tangannya terus melolosi semua baju istriku.

Meskipun muka istriku protes, tetapi usaha menahan tangan Atiek yang nakal, tidak serius hingga dengan gampang Atiek menanggalkan baju istriku. Sekelebat kulihat mata Triyono melahap semua badan indah istriku, bahkan juga dia selekasnya mengeser tempatnya merapat ketubuh istriku, hingga lengannya melekat pada tepi payudara istriku.

Saya tidak sudah sempat berpikir jenis macam, nafsuku menguasai pikiranku, kucopot semua pakaianku hingga kami berempat telah bugil, kuciumi istriku, sekalian jariku mengelus vaginanya yang telah basah. Istriku mendesis desis keenakan tangan kanannya mendekap punggungku erat erat, sedang tangan kirinya terhimpit tangan Triyono.

Kurasakan elusan lembut satu tangan halus mencari bokongku, bahkan juga setelah itu ke arah keselangkangan serta mengelus buah zakarku. Saya telah menyangka pemilik tangan itu, serta hatiku berdesir saat kulihat tangan Atiek lah yang sedang mengelus batang penisku, sekalian mulutnya menciumi dada suaminya.

Saya meyakini Triyono lihat tangan istrinya yang sedang bekerja di batangku yang keras seperti kayu, tetapi ia terlihat acuh saja, bahkan juga sekarang lengan kanannya sudah mendidih susu istriku. Istriku tidak mengerti atau pura pura tidak paham jika tangan Triyono telah menindih payudaranya, serta mukanya dipalingkan mengarah yang bersimpangan.

 

Atiek sekalian beralih tempat dengan 1/2 duduk dipaha suaminya dengan selangkangan yang terbuka lebar menunjukkan vagina merah basah yang benar-benar indah, sesaat tangan kanannya menggosokannya gosokkan kemaluan suaminya ke klitorisnya, sesaat buah dada nya menggantung diremas remas suaminya.

Tempatnya itu membuat badan Triyono merenggang dari badan istriku hingga tangan kiri istriku yang tertidih jadi bebas. Dari padangan matanya yang sayu serta pahanya telah direntangkan, saya tahu baha istriku telah memberikan lampu hijau.

Dituntunnya penisku mengarah lubang vaginanya, serta dalam tempo singkat saya telah melayang-layang nikmati jepitan lobang kemaluan istriku. Sesaat saya mengocoknya perlahan-lahan tempat, istriku mendesis desis keenakan, sekarang muka istriku menghadap mengarah Triyono bahkan juga cuma memiliki jarak sejengkal dengan muka Triyono tetapi matanya terpejam.

Atiek telah terlengkup ditubuh suaminya, sesaat pinggulnya turun naik, mengocok batang suaminya yang telah melesak ditelan liang kenikmatannya. Sekali kali tangannya meremas bokongku serta istriku lihat kegiatan tangan Atiek ini, tetapi rupanya diapun tidak mengambil perduli. bahkan juga seringkali Triyono mencium mulut istriku yang tengah mendesis, istriku diam saja, meskipun tidak menanggapinya.

Entahlah mengapa saya tidak cemburu lihat istriku diciumi oleh Triyono saat kusetubuhi, bahkan juga saya semakin terangsang. Sebab kulihat ciuman itu membuat istriku semakin bergolak gairahnya. Ini kurasakan dari pergerakan serta nafasnya mendengus tidak seperti tradisi umumnya.

Dalam tempo yang tidak kelamaan pergerakan istriku tidak teratasi, bahkan juga dia membalas mengisap ciuman Triyono, serta saat itu istriku menghentak hentakkan pinggulnya keatas, mulutnya mengisap mulut Triyono dalam dalam sekalian mendesah. Ia sudah ejakulasi. Ini di luar rutinitas, istriku umumnya cukup bertahan lama ejakulasi-nya, tetapi kesempatan ini ia cepat usai, walau sebenarnya saya belum merasakan akan ejakulasi.

Kuhentikan kocokanku, kucabut penisku, saya masih tanggung tapi saya memang tidak mau usai saat ini, saya masih mengharap istriku bangun sesudah istirahat. Kutatap muka istriku yang penuh kenikmatan. Disebelahnya kulihat Triyono menggengam tangan istriku.

 

Lihat saya tegeletak selain istriku, dengan kemaluan yang masih tegar, Atiek selekasnya tahu jika saya belum ejakulasi. Tau-tau Atiek hentikan goyangan pinggul, dicopotnya penis suaminya dari vaginanya. Dengan langkahi badan istriku, Atiek selekasnya menghampiriku, setelah itu dengan dasternya yang diambil dari bagian kasur dibersihkannya penisku yang penuh lendir istriku.

Ia menindihku serta menciumku. Saya sudah sempat terkejut, saya tidak menyangka insiden itu, kulirik Triyono tapi ia cuma lihat tingkah istrinya tanpa ada reaksi. Istriku cuma melirikku sesaat setelah itu pejamkan mata kembali, nikmati tersisa ejakulasi yang dia bisa dariku.

Kubalas ciuman Atiek dengan nafsu, tangan kiriku mengelus bokongnya sedang tangan kanan meremas buah dadanya. Atiek menjulurkan lidahnya menyongsong lidahku, sesaat vaginanya yang basah digesek gesekan ke di atas kemaluanku.

Terlihat Atiek sangatlah terangsang, hingga ciuman kami cuma berjalan sesaat, selekasnya ia hentikan ciumannya, ditariknya badannya hingga saat ini tempatnya duduk di atas pahaku, sesaat belahan kemaluannya menidih pada batang penisku yang rebah di atas perut.

Kulihat belahan kemaluannya yang merah penuh lendir, saya tidak sabar , kuangkat pinggangnya dengan ke-2 tanganku, Atiek cepat responsif, sekalian mengusung pantatnya, diambilnya penisku serta ditempatkan kelobang vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluanku telah menyelusup dalam vagina Atiek. Atiek melenguh perlahan, badannya ambruk kedadaku serta mukanya melekat selain kepalaku sekalian mendesis desis.

Kuangkat pinggulku berupaya mengocok kemaluan Atiek, serta diapun ikuti gerakanku tapi pinggulnya digoyang memutar sedang otot vaginanya menjepit kemaluanku, jepitan serta putaran pinggulnya tidak akalh dengan istriku, kesenangan menyebar keseluruh penisku.

Sepuluh menit sudah berlalu serta kurasakan Atiek mulai percepat goyangannya, mulutnya menciumku serta lidahnya menerobos masuk ke mulutku. Nafasnya tersengal, saya selekasnya pahami jika sedang mulai masuk kemasa ejakulasi. Tanpa ada menanti waktu kupercepat kocokanku, sebab kemaluankupun telah berdenyut denyut enak, serta selekasnya akan keluar.
 
Saat kurengkuh bokongnya, Atiek merengkuh pundakku semakin kencang, dari mulutnya keluar erangan kesenangan yang panjang serta kemaluannya didesak keras ke kemaluanku, ia sedang ejakulasi. Serta selekasnya kulepas juga air maniku menyemprot di dalam vaginanya. Kesenangan yang mengagumkan.

Meskipun permainanku telah selesai tapi Atiek tidak ingin melepas kemaluanku dari vaginanya, ia cuma mengeser tubuhnya dari dadaku untuk meringakan tindihan tubuhnya di atas tubuhku. Kesadaranku mulai sembuh, kulihat istriku sedang bergumul dengan Triyono.

Dengan badan yang bugil ia menindih badan istriku, mereka berciuman dengan perlahan serta dalam, tangan meremas remas buah dada istriku yang termasuk besar serta montok, sesaat tangan istriku mengelus pantat Triyono, serta kudengar desahan halus dari mulutnya itu tanda-tanda istriku telah mulai terangsang .

Lihat istriku terangsang, tau-tau akupun terangsang kembali. Saya benar-benar suka istriku nikmati sexnya, Kuhadapkan tubuhku mengarah istriku, serta Atiek selekasnya merangkul pinggangku dengan kakinya dari belakang, sekalian nikmati tersisa ejakulasi yang kuberikan kepadanya.

Triyono dikit mengeser tubuhnya serta tangan yang semula meremas tetek istriku turus kebawah, mengarah kemaluan istriku, serta istriku mengusung pinggulnya saat jari tengan Triyono memutar mutar clitorisnya. Desahan dari mulutnya semakin keras.. Triyono mengusung tubuhnya serta dibukanya lebar lebar paha istriku.

Istriku melihat kearahku, matanya sayu memandangku seakan meminta ijin padaku. Kupandangi ia, ia benar-benar cantik tidak dapat saya menghalanginya. Kukecup bibirnya kuusap rambutnya sinyal jika saya menyetujuinya. Serta saat penis priyono melesak dalam vaginanya, istriku pejamkan mata keenakan, serta tangannya mengelus elus penisku selaras dengan kocokan yang diberi Triyono.

Kuciumi bibirnya, pipinya lehernya, atau mana saja yang kudapat sebab istriku dalam kesenangan, tetap kepalanya tidak dapat diam, melihat kekiri kekanan sekalian menjilat jilat bibirnya sendiri. Sesaat tangan kanannya mengocok penisku tangan kirinya merangkul bahu Triyono. Tangankupun tidak henti hentinya meremas remas buah dadanya.

Kudengar juga desisan Triyono meningkatkan situasi jadi semakin mengairahkan. Tau-tau istriku berhenti menggelengkan kepalanya, dahinya berkerut serta giginya menggigit bibr bawahnya, ia melihat kearahku, istriku akan usai serta sesaat pasti melenguh panjang.

“Pah.. saya telah tidak tahan.. Pahaahh.. eghh.. eegghh”

Saat itu ia mendongakkan mukanya keatas, matanya memandang mata Triyono dengan sayu. Saat yang sama, saya tidak tahan meredam ejakulasi, digenggaman tangannya. Kulihat Triyono mendesak kemaluannya dalam dalam kevagina istriku untuk berejakulasi.. Saat ia mencabut kemaluanya, kulihat tersisa air mani ejakulasi yang meleleh keluar dari bibir vagina istriku, yang berwarna kemerahan.
 
Malam hari ini ialah malam pertama dimana istriku rasakan penis orang tidak hanya punyaku ditambah lagi ia merasakan sekaligus juga dalam selang beberapa waktu, satu pengalaman yang benar-benar memberi kepuasan kami berempat.

Semenjak itu kami seringkali mengerjakannya, minimal satu bulan sekali, serta kami memiliki komitmen ini cuma dikerjakan berempat, Bahkan juga sekarang ada inspirasi baru dari Atiek untuk meningkatkan jadi tiga pasangan.

Gir ban Carigaragara

37 Blog posting